Februari 06, 2011

HestY dalam TaNya


Tanpa kuketahui aku telah berada dalam bentangan waktu, aku beranjak mengikutinya. Tanpa aku bertanya, aku telah berada dalam belaian rasa senang karena perjalanan. Tanpa aku melihat untuk apa aku berada pada situasi yang senantiasa melekat pada kulitku.

Aku menyusuri jalan, sempit menjejak luas berlari, aku lukiskan senyum dan aku jahitkan air mata. Semua begitu terkesan dalam kedua bola mata hatiku. Meski aku tak pernah berjumpa dengan hitam kedua bola mata itu.

Keningku berpeluh, tiba-tiba kakiku tak berpadu dengan isi ubun-ubun kepalaku. Aku duduk bersimpuh, merasa dungu. Aku bersujud, merasa kotor. Ingin rasanya kulumat seluruh daging dan darah yang berada didalam tubuhku. 

Tak berarti, ah.....sungguh tak berarti rinai hujan itu, karena aku masih juga belum bertanya. Selang waktu, kudengar hanya suara jam dinding. satu, dua, tiga, empat, lima....sampai seratus, kudengar suara petir menyambar. Aku lalu beranjak, dan bertanya. Ku dengar kan jawaban, tak ada.....

Aku mencarinya, berlari di antara mereka yang berjatuhan dari langit. Air yang kucintai, karena dia yang setia temani aku. dengan kecepatan apapun, tetap aku mencari, dan jawaban itu tak jauh dari kulit tubuhku. Dia ada didalam HATI. 

My Breath the only ONE off. Just be Mine. ALLAHUAKBAR. the ONLY one.

Kubuka dengan pertanyaan baru, dan aku tetap akan merakit jawaban. Aku tetap berada dibawah rinai air hujan. Aku tetap berada sebagai Ordinary girL who have more wishes to be a GirL.

and i won't to cry for yesterday
and i will long try to survive
-----------------------------------